Intoleransi Beragama Tidak Boleh Terjadi Lagi

03-06-2014 / KOMISI VIII

Kekerasan bernuansa agama kembali terjadi. Kali ini, terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (1/6) lalu. Kronologisnya, puluhan orang diduga merusak sebuah bangunan di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, yang dipakai sejumlah umat Kristiani melaksanakan ibadahnya

“Kami menyesalkan kejadian kekerasan kepada sesama umat manusia, apalagi terjadi ketika orang sedang melakukan ibadah. Melakukan kekerasan kepada orang lain, termasuk umat agama lain, tentu sangat tidak pantas, dan tidak sesuai dengan budaya dan ideologi kita. Apalagi negara kita menjamin warga negaranya untuk memeluk agamanya. Oleh karena itu, jika terjadi kekerasan seperti di Sleman ini tidak boleh terjadi lagi,” tegas Wakil Ketua Komisi VIII Sayed Fuad Zakaria, saat ditemui sebelum Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Selasa (3/06).

Untuk itu, tambah Politisi Golkar ini, ia meminta aparat keamanan dapat bertindak cepat untuk mengusut siapapun otak di belakang kekerasan ini. Harus diusut, apakah dilakukan secara spontan atau ada perintah dari seseorang, dan harus melalui proses hukum.

“Aparat penegak hukum harus melakukan tindakan tegas, jangan sampai terjadi lagi. Komisi VIII sangat prihatin, dan akan mendesak Kementerian Agama untuk melakukan investigasi dan menelusuri akar permasalahan yang terjadi. Negara juga harus bertindak tegas, jangan sampai membuat resah masyarakat karena kejadian ini terus berulang. Kita tidak boleh menolerir intoleransi beragama, jangan sampai kejadian ini terus berulang,” imbuh Sayed.

Politisi asal Dapil NAD ini juga mengkritisi organisasi masyarakat yang melakukan kekerasan. Ia menilai, organisasi seperti itu sebaiknya dibubarkan saja. Karena, akibat ulah organisasi yang tidak bertanggung jawab itu menyebabkan keresahan kepada masyarakat.

“Organisasi apapun, apalagi yang mengatasnamakan agama, namun melalukan kekerasan, itu tidak dibenarkan. Ini menunjukkan intoleransi antar umat beragama semakin lemah. Tidak ada agama apapun yang mengajarkan kekerasan. Jika masih ada organisasi yang melakukan kekerasan, dibubarkan saja. Saya kira masyarakat yang resah terhadap perilaku organisasi kekerasan itu juga setuju,” tutup Sayed. (sf), foto : naefurodjie/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...